AGEN BOLA
Agen Bola, Inilah Empat Sniper Paling Mematikan di Dunia - Dalam dunia militer, sniper merupakan instrumen penting yang wajib ada. Penembak jitu ini bisa mematikan target dari tempat tersembunyi berkilo-kilo meter jauhnya. Dan memang tak mudah menjadi seorang sniper. Ia harus bisa menyusup, bersembunyi dan bertahan, sabar, membaca arah angin, mengukur sasaran, sampai akhirnya proses eksekusi.
Begitu istimewanya seorang sniper hingga banyak film dibuat tentangnya. Sayang, tak banyak yang mengungkap kisah nyata. Padahal beberapa nama tercatat sejarah militer karena kehebatannya. Tahukah kamu, satu di antara sniper hebat ternyata wanita? Inilah daftarnya.
Lyudmila Pavlichenko |
Dua tembakan mematikan pertama kali dia lakukan di dekat Belyayebka, dengan senapan laras panjang Mosin-Nagant, dan power scope P. E. 4. Aksi pertamanya dimulai selama konflik Odessa, ketika dia membunuh 187 orang. Saat dipindahkan ke Sevanstopol, dia membunuh 257 orang tambahan. Korban tembakan wanita ini selama Perang Dunia II adalah 309 orang, dan 36 diantaranya adalah penembak jitu musuh.
Francis "Peggy" Pegahmagabow |
Selain membunuh hampir 400 orang Jerman, dia juga diberi medali karena menjadi pengantar pesan saat pertempuran besar terjadi, dan membantu unitnya dengan mengantarkan peluru saat suplai menipis. Pria ini dianggap sebagai sniper paling produktif saat Perang Dunia I.
Carlos Norman Hathcock II the White Fetaher |
Pria inilah yang memiliki tembakan paling terkenal sepanjang sejarah penembak jitu. Dia dapat menembakkan peluru dari jarak jauh dan mengenai teropong penembak jitu musuh, lalu peluru tersebut menembus mata dan membunuh penembak musuh. Dia hanya butuh sedikit saja kilatan cahaya yang dipantulkan teropong penembak jitu musuh untuk menembak lawannya tersebut.
Saat perang Vietnam, dia harus merangkak 1.37 km ke daerah musuh untuk menembak jenderal Vietnam. Aksinya ini memakan waktu 4 hari 3 malam tanpa tidur, dengan merangkak secara perlahan-lahan. Begitu sempurnanya kamuflase pria ini, seorang prajurit musuh hampir menginjaknya.
Di satu titik, dia juga hampir digigit oleh ular. Sampai pada akhirnya dia mendapatkan posisi untuk membunuh sang jenderal, menembak dada jenderal dan membunuhnya. Setelah menembak sang jenderal, dia lalu langsung merangkak kembali, menghilang dari pandangan dan tidak ada satupun orang yang pernah mendapatkannya.
Simo Häyhä the Death White |
Häyhä dilahirkan di kota Rautjärvi, dekat perbatasan Finlandia dan Rusia, dan memulai karir militernya pada tahun 1925. Pekerjaannya sebagai penembak jitu dimulai saat “perang musim dingin” antara Rusia dan Finlandia.
Selama konflik, Häyhä harus menahan suhu yang membekukan, sampai -40 derajat Celsius. Kurang dari 100 hari, laporan resmi menyebutkan bahwa ia membunuh 505 orang, tetapi klaim prajurit garis depan menyebutkan bahwa dirinya membunuh lebih dari 800 orang.
Selain rekor menembak jitunya, dia juga mampu membunuh 200 orang dengan mitalyur ringan Suomi KP/31, sehingga jumlah korbannya adalah 705 orang.
Satu kisahnya yang menarik saat ia menembak pasukan Rusia dalam cuaca salju selama 3 bulan berturut-turut. Pada awalnya jenderal Rusia diberitahu bahwa ada satu orang yang menembaki pasukan mereka dalam salju, dan jenderal ini mengirimkan satu penembak jitu.
Saat tubuh penembak tersebut ditemukan, mereka mengirimkan satu tim penembak jitu. Dan saat mereka tidak kembali juga, pasukan Rusia mengirimkan seluruh batalionnya. Beberapa pasukan dari satu batalion tersebut mati tertembak dan Häyhä masih tidak dapat ditemukan.
No comments:
Post a Comment