WEBSITE TARUHAN
Website Taruhan, 7 Bahasa Indonesia Yang Sering Salah Diartikan - Untuk orang Indonesia, pastinya bahasa yang kita gunakan ada Bahasa Indonesia. Namun banyak sekali orang Indonesia yang suka salah menggunakan kata-kata yang ada di Bahasa Indoensia. Sebagai contoh, saya baru saja bertemu dengan temen saya yang gaya ngomongnya tinggi banget, tapi sayang ngomongnya nggak sinkron. Dan setelah saya search akhirnya ketemu juga kata-kata yang terkadang kita sebagai orang Indonesia sendiri salah ngucapinnya/kebalik maknanya.
Nahh dari sumber terpercaya ini, saya kumpulkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang sering terbalik artinya. Misalnya, kata-kata yang bermakna positif diartikan negatif, atau sebaliknya. Dalam keseharian kita, ada banyak kata yang sudah telanjur salah digunakan. Kalau kita mau tetap berpedoman pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sudah seharusnyalah kita memperbaiki kesalahan seperti ini. Nah, berikut ini dia sedikitnya 7 kata dalam bahasa kita yang sering kita salah artikan. Oke, langsung aja kita simak 7 kata-kata apa saja yang dimaksud
1. ABSEN - “Absen” adalah kata kerja yang artinya tidak hadir. Kalau kita berkata, “Saya mau absen dulu” untuk menyampaikan maksud bahwa kita hendak mendaftarkan kehadiran kita, penggunaan kata “absen” jelas tidak tepat. Kalimat itu berarti saya berencana untuk bolos/tidak hadir. Sebaiknya katakan, “Saya mau mendaftarkan kehadiran.”
2. ACUH - Di sebuah media, dalam satu beritanya yang berjudul "Acuhkan Permintaan Maaf Wakil PM, Pendemo Ngotot Terus Berunjuk Rasa". Tulisan dimulai dengan kalimat, “Demonstran mengacuhkan permintaan maaf pemerintah” dengan maksud bahwa pendemo mencueki atau tidak memedulikan permintaan maaf tersebut.
Padahal, kata kerja “acuh” berarti peduli/ mengindahkan. Kalimat itu seharusnya berbunyi, “Demonstran tidak mengacuhkan permintaan maaf pemerintah” yang artinya demonstran tidak memedulikan permintaan maaf pemerintah. Jadi... Kata "acuh"dan "cuek"itu BEDA.
3. ABAI - Nah, kasus untuk kata “abai” ini kebalikan dari kasus “acuh” di atas. Kata kerja “mengabaikan” berarti tidak memedulikan, tidak mengindahkan. Kalau penggunaan kata “mengacuhkan” sering absen negasinya, penggunaan kata “mengabaikan” sering disertai kata depan “tidak” yang sebenarnya tidak diperlukan. Sebagai alternatif contoh kalimat di atas, kita bisa menggunakan kata “mengabaikan”: Demonstran mengabaikan permintaan maaf pemerintah.
4. GEMING - Ungkapan “diam tak bergeming” sering kita dengar, dan begitu seringnya sampai kita tidak sadar kalau ungkapan tersebut sebetulnya salah kaprah! “Geming” adalah kata kerja yang berarti tidak bergerak sedikit pun. Gunakan “bergeming” saja: "Meskipun pertunjukan itu berakhir gemilang, penonton tetap bergeming. Jangan salah lagi ya !
5. KASATMATA - Lebih bernilai daripada pesona lahiriah adalah keindahan yang kasat mata. Kalimat ini dalam maknanya. Tapi sayang, ada 2 kesalahan dalam penggunaan kata “kasatmata”. Yang pertama, perlu diketahui bahwa “kasatmata” adalah satu kata. Yang kedua, artinya adalah dapat dilihat/konkret, jadi untuk merujuk ke pengertian tidak tampak oleh mata kita harus menambahkan negasi “tidak”: Lebih bernilai daripada pesona lahiriah adalah keindahan yang tidak kasatmata.
6. SENONOH - “Senonoh” dalam KBBI berarti tidak terpuji. Jadi, jangan ikuti banyak media cetak yang masih sering menggunakan istilah “perbuatan tidak senonoh”. Cukup gunakan “perbuatan senonoh” untuk merujuk ke pengertian “perbuatan tidak terpuji”.
7. SERONOK - Ini dia kata yang sudah telanjur mendapatkan konotasi negatif dari pengguna bahasa Indonesia. Sejak kapan ya kata “seronok” ini jadi memiliki arti yang tidak menyenangkan? Kita melekatkan
atribut “seronok” pada hal-hal yang mencolok mata, seperti pada penampilan dengan tata rias yang tebal, pakaian yang berwarna menyala dan terbuka, perhiasan yang terlalu ramai, dsb.
Padahal, kata sifat ini berarti enak dilihat, “Selebriti itu berpenampilan seronok” berarti selebriti itu berpenampilan indah/enak dilihat.
Nah... Yuk mari dimulai dari sekarang kita gunakan ketujuh kata di atas dengan benar untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman, dan juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap bahasa ibu yang kita cintai ini ! Masa kita orang indonesia, salah nyebut Bahasa Indonesia ? Kan malu
No comments:
Post a Comment